Om Swastyastu
Postingan ini akan membahas mengenai Permasalahan BALIKU yang saya tulis apa adanya.Disini akan kumulai dengan beberapa Budaya Bali Dahulu yang mungkin yang mungkin terlupakan atau sudah tak diingat oleh beberapa penduduk khususnya buat Pemuda Bali yang kini sudah menerapkan Hidup Modern dan terpengaruh Globalisasi (Mengikuti Trends).Sebagai Contoh kecil yaitu diruang lingkup keluarga : Dulu anak anak yang umurnya muda memanggil kakaknya dengan Sebutan "BLI" untuk laki-laki dan "MBOK" untuk perempuan misalkan BLI Wayan,Mbok Nyoman. Tapi sekarang ? Bagaimana kenyataannya ? Sekarang sudah terlihat jarang budaya itu terlihat di kalangan anak muda jaman sekarang ini.
Apa yang Harus kita Perbuat ?
Sebagai seorang Pemuda kita harus memulai dari diri kita sendiri dan mencontohkan kepada adik adik/generasi muda Bali agar menerapkan Budaya Panggilan Kepada Yang Lebih Tua seperti contoh tadi sejak dini agar terbiasa dengan budaya tersebut dan terus terpelihara sampai akhir jaman.Kemana Petaniku Kini ?
Nah ini ada permasalahan kedua yang saya temui pada masyarakat bali. Saya kini tinggal di Desa dan menemui sebuah ironi pahit mengenai profesi petani bali yang kini sudah mulai ditinggalkan juga. Para petani lebih memilih untuk menjualnya daripada mengolahnya, Seperti Judul Lagu dari Sudiana Penyanyi POP BALI berjudul "Carik Linggah Mentik Beton" .Apa penyebab semua ini ? Apa itu mungkin karena impitan ekonomi atau GENGSI ? ya cuma para petani tersebut yang tau.Bagaimana Cara Mempertahankannya ?
Salah satu cara adalah kita JANGAN MALU dan GENGSI menjadi seorang Petani. Karena Tanpa Petani tidak akan ada yang menanam padi,Tidak ada padi berarti tidak ada beras,Tidak ada beras berarti tidak ada nasi yang sehari harinya menjadi makanan pokok penduduk Indonesia kususnya Bali.Sistem Pengairan Di Bali
Seperti yang kita ketahui Sistem pengairan dibali dikenal dengan Istilah SUBAK. Masih terkait dengan masalah sawah,Bagaimana sistem pengairan Subak dapat berjalan jika hampir Semua Sawah yang berada di dekat DAS (Daerah Aliran Sungai) berubah menjadi pertokoan dan bangunan permanent ? Ini mungkin salah satu faktor petani untuk meninggalkan profesinya. Dan sekaligus menjadi PR buat pemerintah dan kita semua untuk membatasi pembangunan di Bali agar semua tersebut berjalan dengan lancar.Sekian dulu mengenai postingan Kemana Baliku Yang Dulu ? ,Kalau ada salah salah kata entah itu sengaja atau tidak sengaja saya mohon maaf yang sebesar besarnya. Sampai jumpa dan Terimakasih